Skip to main content

Tips Punya Buku Sygma Daya Insani dengan Harga Paling Murah Tanpa Ngeluarin Isi Dompet (Suami)


Bismillah...


Adakah yang sudah menunggu tips dari saya supaya bisa punya buku Sygma Daya Insani (SDI) dengan harga paling murah dan tanpa ngeluarin isi dompet (suami)? ☺️


Jadi, berikut beberapa tipsnya ala Ummi Fatih dan Faeyza:
1. Gabung dengan Spirit Nabawiyah Community utk menjadi Sygma Learning Consultant (SLC), kayak saya, nih. ☺️


SLC jobdesc-nya bukan semata promo dan jualan, tapi juga mengedukasi dunia perihal manfaat dunia akhirat mengenalkan anak-anak buku-buku SDI sejak dini.


"Mengedukasi? Berat nih."


Sejauh yg kurasakan gak, Mak. Soalnya kita dibantu dengan ketersediaan bahan iklan/promosi dan edukasi yang lengkap dan update. Jadi kita tinggal share saja.



Yg bikin betah bukan cuma itu, di grup khusus SNC, setiap waktu, setiap hari, ada banyak motivasi dan edukasi sebagai makanan jiwa kita. Pada akhirnya, kita semua yang ada di grup punya visi misi yang sm:


"Kita bukan cm jualan atau ngejar komisi dan bonus2nya, kita jualan dgn niat lillah, terus menebar madu Shiroh ke semua keluarga muslim, mengenalkan Allah dan Rasulullah lewat buku-buku ini. Karena kita sama-sama rindu dengan lahirnya generasi Rabbani yg intelek."


Kita jualan punya target, tapi jangan sampai kecewa berlebihan jika itu tak terpenuhi. Sekali lagi, karena ini adalah bagian dari kebaikan/dakwah itu, Mak.❣️


Jadi, hubungannya dengan judul tulisan di atas apa, Mak?
Oh iya. 😄


Jadi, PERTAMA,  kalau kita udah gabung di SNC dan resmi jd SLCnya,  terus ada yang beli buku lewat kita, ada komisinya Mak dr tiap buku yg kita jual dan itu untuk kita. Ada tambahan bonusnya juga Mak kalau kita penuhi target dan kriteria, seperti uang, ikut bootcamp, trip ke luar negeri bahkan umroh, sepeda motor, emas, laptop, dll.


Waaah. Ehm, keren kan, Mak? Eits, ingat, tujuan di awal ya, ada target kebaikan akhirat yg paling utama. ❣️


Otomatis, kita bisa pakai komisi dan bonusnya untuk punya buku-buku ini kan, Mak? Tanpa ngeluarin isi dompet (suami). Demi anak tersayang yang juga kita harapkan kelak menjadi generasi intelektual yg dekat dengan Allah dan Rasulnya. Sekaligus, buku-buku ini bisa kita jadikan sebagai penguat ikhtiar kita untuk promosi dan edukasi alias menebar kebaikan.


KEDUA, kalau kita mau beli untuk kita sendiri harganya tentu lebih murah karena bisa dapat potongan komisi, Mak. Kita beli dengan harga jual khusus SLC. 😍


2. Udah jadi SLCnya SNC, belinya pas diskon besar, dong.

SDI sering keluarin diskon besar, terutama pada momen besar seperti Ramadhan dan Lebaran. Yoklah kita manfaatkan betul untuk bisa punya. ❣️


Komisi penjualan + harga khusus SLC + diskon besar = impian kita untuk punya buku ini insya Allah bisa tercapai. 💪


Ikut promo arisannya juga membantu kalau gak mau cash, Mak.


Supaya bisa punya komisi penjualan?
Harus rajin edukasi sambil promosi dong, Mak. Ada gak ada diskon. Masak iya, kita sibuk jualan pas akan ada diskon aja. 😄


3. Rajin ikut donasi wakaf buku.
Pernah niat mau ikut donasi wakaf buku, harapannya selain ingin ikut serta membasmi buta shiroh, juga biar bisa jadi jalan kemudahan bagi anak2 di rumah untuk punya buku SDI.Ya Allah, baru niat ini, tapi Allah sudah kasih banyak jalan kemudahan dari arah yang gak disangka-sangka. Biar semakin mudah mewujudkannya, dilaksanakanlah itu  sedekah wakaf bukunya (bukan bermaksud riya' 🙏).  Alhamdulillah, Fatih dan Faeyza, sudah punya buku Balita Berakhlak Mulia. Doakan segera punya buku SDI yang lainnya ya, Mak. ❣️




Nah, gimana nih, Mak? 

Tertarik utk gabung di Spirit Nabawiyah Community?
Yok lah, join skrg. Biar impian untuk punya buku-buku Sygma Daya Insani jg semakin nyata.

Yg mau gabung atau pengin punya bukunya bisa klik langsung ini ya wa.me/6285261747088.


Kumenunggumu, Mak. ❣️

~ Fitri AB, Sygma Learning Consultant~

Comments

Popular posts from this blog

Atasi Stres dengan To Do List

Sebagian orang pernah berada di kondisi sedang banyak beban dan tekanan. Jika mahasiswa, biasanya beban atau tekanan itu berupa tugas dari dosen yang lumayan banyak. Jika pekerja, tentu beban seputar pekerjaan. Jika seorang ibu rumah tangga, beban dan tekanan itu berasal dari pekerjaan dan urusan di rumah yang tidak ada habisnya. Nah, bagaimana dengan Anda? Tekanan atau beban apa yang biasanya menghampiri hidup Anda?  Tekanan atau beban yang tidak terkendali ini biasanya akan membuat seseorang stres dan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Menurut UNICEF, stres  adalah perasaan yang kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa overwhelmed , atau kepayahan menghadapi suatu kondisi. Stres dalam batas tertentu bisa memberi efek positif dan memotivasi kita untuk meraih suatu tujuan. Namun, stres yang berlebihan, apalagi jika terasa sulit diatasi, dapat berdampak negatif terhadap suasana hati, kesehatan fisik dan mental, dan hubungan kita dengan

Selalu Peringkat 1

My first son , Fatih, kali pertama terima raport sebagai anak SD. Rasanya semua ibu pasti sama deg-degan, bahagia dan harunya menerima laporan hasil belajar dan prestasi anaknya di sekolah seperti saya. Di balik rasa itu ada hasil refleksi diri yang bikin tambah haru: "Ya Allah, rupanya anak kami sudah SD sekarang. Semoga kami Engkau mudahkan menyekolahkan mereka setinggi mungkin di sekolah terbaik." Jadi, Fatih sekarang sekolah di salah satu SDIT dekat rumah. Dari zaman aku masih S1, aku memang udh niat sekali bakal sekolahin anak-anak aku kelak di sekolah ini. Kenapa sampai segitunya? Karena aku lihat para guru di sana terjaga ibadah dan hafalannya. Para gurunya juga punya guru yg membimbing ibadah dan amalan yaumiahnya. Automatically , akhlak dan ibadah anak-anak di sekolah ini juga dikontrol sepenuh hati oleh para ustadzahnya. Gimana gak tertarik coba. Alhamdulillah, niat ini kesampaian bersamaan dengan harapan yang lain.  Dari awal udah tahu sih kalau di sekolah ini gak

Tentang Sebuah Penerimaan Paling Berharga

Sampai hari ini tentu sudah tak terhitung orang yang bertemu dan berinteraksi dengan kita. Begitu juga mungkin dengan orang-orang yang tetap terjalin dan terjaga komunikasinya dengan kita, misalnya sahabat. By the way, konon katanya mereka yang introvert, punya sedikit teman dekat tapi awet dan mereka nyaman dengan itu.  Di antara orang-orang yang "terkoneksi" dengan hidup kita pastilah mereka hadir dengan karakter, sifat, dan sikapnya masing-masing. Pada masanya, kita pun akan punya pandangan dan penilaian khusus tentang mereka dalam banyak hal, termasuk perihal penerimaan mereka atas diri kita. Namun, apapun pandangan orang lain tentang diri kita, yang paling berharga adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Bagaimana kita dengan tulus menerima diri kita sendiri. Sebuah penerimaan yang berharga bukanlah dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Kelak, saat kita berharap pada orang lain, kita tidak terlalu kecewa jika harapan itu tidak tercapai. Nanti