Skip to main content

Atasi Stres dengan To Do List

Sebagian orang pernah berada di kondisi sedang banyak beban dan tekanan. Jika mahasiswa, biasanya beban atau tekanan itu berupa tugas dari dosen yang lumayan banyak. Jika pekerja, tentu beban seputar pekerjaan. Jika seorang ibu rumah tangga, beban dan tekanan itu berasal dari pekerjaan dan urusan di rumah yang tidak ada habisnya. Nah, bagaimana dengan Anda? Tekanan atau beban apa yang biasanya menghampiri hidup Anda? 

Tekanan atau beban yang tidak terkendali ini biasanya akan membuat seseorang stres dan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Menurut UNICEF, stres adalah perasaan yang kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa overwhelmed, atau kepayahan menghadapi suatu kondisi. Stres dalam batas tertentu bisa memberi efek positif dan memotivasi kita untuk meraih suatu tujuan. Namun, stres yang berlebihan, apalagi jika terasa sulit diatasi, dapat berdampak negatif terhadap suasana hati, kesehatan fisik dan mental, dan hubungan kita dengan orang lain. Wah, ternyata seberat ini efeknya. 




Saya juga terkadang merasa berada di bawah tekanan pekerjaan. Apalagi peran saya tidak hanya sebagai istri dan ibu, tapi juga sebagai seorang dosen. Di rumah harus ini dan itu, sementara tuntutan untuk jadi dosen yang profesional harus ini dan itu. Maka, membuat To Do List selalu menjadi jurus andalan saya untuk menyelamatkan pikiran saya dari kondisi stres. 

Bagaimana saya membuat To Do List agar tepat sasaran? Pertama, saya akan menuliskan secara random segala hal yang perlu saya selesaikan dalam kurun waktu yang bersamaan atau berdekatan. Kedua, dari list yang random itu, saya list ulang semuanya dengan urutan pertamanya adalah hal yang paling mendesak dan harus diselesaikan segera. Urutan kedua hingga akhir mengikuti urutan pertama. Ketiga, saya biasanya membuat To Do List di HP pakai aplikasi Catatan yang tersedia di HP sy dengan format List. Begitu list yang ada selesai, kita bisa memberikan tanda check list di bagian pinggirnya. Sesekali saya membuat list ini di buku catatan saja. Keempat, saya mulai menyelesaikan satu demi satu To Do List tersebut dengan penuh haru dan semangat sambil berdoa semoga semua bisa selesai tepat waktu. Kelima, jangan mulai menulis To Do List di saat kita benar-benar diujung waktu harus menyelesaikan semuanyak. 




Btw, kadang saya juga membuat To Do List saat akan bepergian ke luar rumah dengan maksud dan tujuan yang beraneka macam. Misalnya ketika akan pergi ke satu tempat tapi harus melakukan beberapa macam kegiatan atau saat harus pergi ke beberapa tempat dalam sekali jalan. 

Oh ya, To Do List bukan hanya tentang pekerjaan yang pakai deadline, lho. Kita juga bisa membuat To Do List untuk hal-hal yang berkaitan dengan hobi atau kesenangan kita. Misalnya kita bisa buat To Do List mau pergi ke mana saja dalam satu bulan ke depan. Tujuan perjalanannya tentu saja yang berkaitan dengan kesenangan atau hobi kita. 

Selamat mencoba, guys. Tambahin gambar/stiker atau warna warni di To Do List kamu supaya lebih semangat menjalani semuanya. Ingat ya, To Do List bukan hanya sekedar  list karena tentu saja kita perlu melakukannya dengan penuh tanggungjawab dan kesadaran. Tentu akan mengasyikkan jika kita juga memberikan reward pada diri kita sendiri atas keberhasilan kita menjalankan To Do List walau hanya dengan menikmati ice cream. Perhatikan juga, bagaimana hidup kita pelan-pelan akan berjalan teratur dan lebih enjoy. 🍉






Comments

  1. Ih betul kali lah yang kakak bilang ini, soalnya setelah melahirkan dan ngurus bayi, entah kenapa awak jadi gampang pikun. Eh abis ini mau ngapain ya, hari ini ada DL apa ya? kadang saking paniknya semua rasanya mau dikerjakan, semrawutlah jadwal di hari itu. Mana anak mau diawasi, diurus 24 jam. Memang penting lah mengorganisir aktivitas kita dengan to do list ini ya kak. Dulu aku pernah buat, tempet stiky note di kulkas. Tapi berhubung anakku sudah pandai manjat dan nyabutin apa apa yang menempel, sepertinya to do list ini hanya akan kuketik di hp biar gak lupaa :D

    ReplyDelete
  2. Awak juga sering buat To Do List biar gak apa kali. Penyakitnya adalah, semangat di awal, lalu lama-lama... 😅 Terus aja kayak gitu.

    Paling yang agak konsisten itu To Buy List kalau mau belanja sesuatu. Tingkat kelupaan sudah kian menguatirkan soalnya😁

    ReplyDelete
  3. yesss aku uda jalanin ini, bertahun tahun bikin to d list emang pling bikin less stree. tiap hari jadi tau mau ngapain tanpa harus pusing. hidup jugaa jadi less worry

    ReplyDelete
  4. pernah buat juga, dn kadang penyelesaian nya molor sampe besok. Apa tips fitri supaya kita konsisten melakukannya? Dlm sehari ada brp list yg fitri buat?

    ReplyDelete
  5. To do list it memang membantu banget apalagi kalau kerjaan yg overwheleming banget. Semenjak freelancing gini banyak banget aku apply to do list ini , karena bantu check mana yang selesai dan mana yang belum , serta ini nge bantu banget untuk double check mana yang prioritas tinggi mana prioritas yang low

    ReplyDelete
  6. Keren nih tips nya, kalo untuk apps to do list yang multi device ada rekomendasi gak kak? Soalnya udah dominan pake gadget setiap saat.

    ReplyDelete
  7. oh gitu toh, selama ini aku kira kalo stress tugas menumpuk maka harus dijejerin biar gak numpuk. ( Kyo )

    ReplyDelete
  8. oh gitu toh, coba nanti diterapakan. karena selama ini taunya kalau masalah menumpuk di jejerin biar gak numpuk lagi. eh malah makin seteres

    ReplyDelete
  9. Yes bener banget! Aku kalo lagi hectic banget, bahkan sampe bingung mau ngpain, aku list semua kerjaan yang mau dikerjain. Di break down mana yg urgent, mana yang masih bisa ditunda. Sangat membantu banget.

    ReplyDelete
  10. Seandainya catatan tentang 'To Do List' yang sudah kita jabarkan, salah satunya tidak terlaksana, bagaimana, Kak?

    ReplyDelete
  11. Tapi ada beberapa yang gak bisa pakai to do list, kak. Makin di list makin tertekan hahaha. Sekarang krena banyak Gen Z dan Alpha yang terpapar gadget penuh ngebuat overdisktraksi dan biasanya di diagnosa mengidap ADHD
    :(

    ReplyDelete
  12. Iki si paling ngalir, Kak. Kalau sampai buat to do list, berarti itu lagi berantakan kali hidupnya. Jadi harus dirapikan wkwk.

    ReplyDelete
  13. Ini juga selalu awak lakuin kak, karena sadar diri jadi orang sering lupa. Tapi awak sukanya malah buat to list di kertas kak, kalau di hp malah gak kebaca :'l

    ReplyDelete
  14. Aku mulai buat to do liat sejak berorganisasi.. Untuk bagi waktu sama kerjaan rumah, kuliah, organisasi, sama ngajar.. Dan masih kepake banget banget walau aktivitas nya udah ga sama lagi. Bahkan to do list bisa kepake juga utk persiapan acara di rumah atau mau pulkam 🤩

    ReplyDelete
  15. Kalau lagi banyak-banyaknya deadline dan bingung mau ngerjakan yang mana duluan diprioritasin, to do list ini sangat membantu sekali untuk terus keep on track di kerjaan. Kalau gak ya amburadul dah.

    ReplyDelete
  16. Aku si paling jarang bikin to do list. Dulu jaman jadi anggota MLM, rajin amat bikin TDL, salah satu sisi positif MLM adalah jadwal yang teratur, hihii.
    Nah sekarang mulai lagi bikin TDL. Lebih tepatnya list tempat2 mana yang mau dikunjungi berikutnya. Kalau udah dapet tempatnya baru lah bikin TDL nya...
    Thx sharingnya, kak...

    ReplyDelete
  17. Mencatat apa saja yang akan dilakukan seharian ngebantu banget bikin pekerjaan tsb cepat selesai. Apalagi jika komit untuk tidak kedistrak dengan gadget trus scroll scroll sampe sore. Bahayanya tidak melalukan to do list ngebuat pekerjaan jadi numpuk

    ReplyDelete
  18. Aku belakangan ini sering burnout dan temenku nyaranin untuk buat to do list. Bener banget ternyata to do list yang dibuat berdasarkan prioritas ternyata lumayan membantu aku untuk gak burn out dan mencegahku untuk multitasking.

    ReplyDelete
  19. Betul loh. Apalagi kalau punya kerjaan berbagai jennis yang saling bertolak belaka.ng. Kalau gak punya To Do List, bisa berabe dan seharian rasanya berantakan..

    ReplyDelete
  20. Setujuuuu. Walau simple, to do list itu banyak membantu kak, terutama buat aku yang kadang tetiba linglung aja gitu lupa tadi mau ngapain. Walaupun dikatain temen terlalu terstruktur, seenggaknya to do list ini bisa membantu nyelesain apa-apa aja prioritas yang kudu dikerjain di hari itu.
    Thank you for sharing kak.

    ReplyDelete
  21. Setuju, Kak. Ini pun bermanfaat supaya kita tidak mondar mandir alias muter-muter. Karena kalau ada to do list, ternyata ada 2-3 pekerjaan yang bisa diselesaikan di area dan waktu yang bersamaan

    ReplyDelete
  22. Kadang kalau kita sudah punya To Do List, bisa loh terselesaikan 2-3 pekerjaan selesai dalam waktu bersamaan. Mungkin karena tempatnya sama.

    ReplyDelete
  23. Asli sih, buat to do list itu memang bikin overthinking dan segala macamnya jadi teratasi. Simple tapi berguna

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Selalu Peringkat 1

My first son , Fatih, kali pertama terima raport sebagai anak SD. Rasanya semua ibu pasti sama deg-degan, bahagia dan harunya menerima laporan hasil belajar dan prestasi anaknya di sekolah seperti saya. Di balik rasa itu ada hasil refleksi diri yang bikin tambah haru: "Ya Allah, rupanya anak kami sudah SD sekarang. Semoga kami Engkau mudahkan menyekolahkan mereka setinggi mungkin di sekolah terbaik." Jadi, Fatih sekarang sekolah di salah satu SDIT dekat rumah. Dari zaman aku masih S1, aku memang udh niat sekali bakal sekolahin anak-anak aku kelak di sekolah ini. Kenapa sampai segitunya? Karena aku lihat para guru di sana terjaga ibadah dan hafalannya. Para gurunya juga punya guru yg membimbing ibadah dan amalan yaumiahnya. Automatically , akhlak dan ibadah anak-anak di sekolah ini juga dikontrol sepenuh hati oleh para ustadzahnya. Gimana gak tertarik coba. Alhamdulillah, niat ini kesampaian bersamaan dengan harapan yang lain.  Dari awal udah tahu sih kalau di sekolah ini gak

Tentang Sebuah Penerimaan Paling Berharga

Sampai hari ini tentu sudah tak terhitung orang yang bertemu dan berinteraksi dengan kita. Begitu juga mungkin dengan orang-orang yang tetap terjalin dan terjaga komunikasinya dengan kita, misalnya sahabat. By the way, konon katanya mereka yang introvert, punya sedikit teman dekat tapi awet dan mereka nyaman dengan itu.  Di antara orang-orang yang "terkoneksi" dengan hidup kita pastilah mereka hadir dengan karakter, sifat, dan sikapnya masing-masing. Pada masanya, kita pun akan punya pandangan dan penilaian khusus tentang mereka dalam banyak hal, termasuk perihal penerimaan mereka atas diri kita. Namun, apapun pandangan orang lain tentang diri kita, yang paling berharga adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Bagaimana kita dengan tulus menerima diri kita sendiri. Sebuah penerimaan yang berharga bukanlah dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Kelak, saat kita berharap pada orang lain, kita tidak terlalu kecewa jika harapan itu tidak tercapai. Nanti