Skip to main content

Safety Riding Campaign bersama Bluebird dan Essilor

Bersama Essilor Indonesia, Bluebird menyambut World Sight Day (Hari Penglihatan Sedunia) 10 Oktober 2019 nanti dengan kegiatan periksa mata gratis dan pemberian kacamata gratis bagi seluruh pengemudi Bluebird. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 26 September 2019 lalu di Pool Bluebird Medan Jl. Kapten Muslim ini memfasilitasi 200 lebih pengemudi Bluebird dari berbagai pool Bluebird yang ada di Medan.



Tujuan kegiatan ini bukan sekedar mengkampanyekan #safetyriding tetapi untuk meningkatkan keselamatan masyarakat dalam berkendara, khususnya bagi pengemudi Bluebird.


"Kegiatan yang merupakan lanjutan kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan di Jakarta ini," Tutur Direktur PT. Bluebird TBK, Adrianto Djokosoetono, " juga dilakukan di 3 kota, yaitu Bandung, Semarang, dan Medan." Andrianto juga menjelaskan bahwa keselamatan dan kenyamanan penumpang merupakan hal utama yang Bluebird tawarkan kepada masyarakat. Itu sebabnya Bluebird berkomitmen untuk senantiasa bekerjasama dengan mitra-mitra strategis, seperti Essilor yang merupakan perusahaan lensa kacamata terdepan di dunia.




"Salah satu misi Essilor," Ungkap Peter Pelnis, Country Manager Essilor Indonesia, "adalah melindungi dan mencegah resiko pada kesehatan mata masyarakat, termasuk rekan-rekan yg berprofesi sebagai pengemudi dari Bluebird." Pada intinya bukan hanya dapat meningkatkan daya penglihatan para pengemudi Bluebird, tapi yang terpenting adalah meningkatkan kesadaran keselamatan ketika berkendara di jalan raya.




Siapa di antara pembaca tulisan ini yang udah pernah atau bahkan jadi pelanggan Bluebird? Melihat keseriusan PT. Bluebird dalam memikirkan kesehatan dan keselamatan pengemudi dan penumpangnya, kayaknya bakal banyak yang terpikat untuk setia dengan Bluebird. Mau ke mana hari ini? Naik Bluebird aja, yuk!


Comments

Popular posts from this blog

Atasi Stres dengan To Do List

Sebagian orang pernah berada di kondisi sedang banyak beban dan tekanan. Jika mahasiswa, biasanya beban atau tekanan itu berupa tugas dari dosen yang lumayan banyak. Jika pekerja, tentu beban seputar pekerjaan. Jika seorang ibu rumah tangga, beban dan tekanan itu berasal dari pekerjaan dan urusan di rumah yang tidak ada habisnya. Nah, bagaimana dengan Anda? Tekanan atau beban apa yang biasanya menghampiri hidup Anda?  Tekanan atau beban yang tidak terkendali ini biasanya akan membuat seseorang stres dan bisa berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Menurut UNICEF, stres  adalah perasaan yang kita rasakan saat berada di bawah tekanan, merasa overwhelmed , atau kepayahan menghadapi suatu kondisi. Stres dalam batas tertentu bisa memberi efek positif dan memotivasi kita untuk meraih suatu tujuan. Namun, stres yang berlebihan, apalagi jika terasa sulit diatasi, dapat berdampak negatif terhadap suasana hati, kesehatan fisik dan mental, dan hubungan kita dengan

Selalu Peringkat 1

My first son , Fatih, kali pertama terima raport sebagai anak SD. Rasanya semua ibu pasti sama deg-degan, bahagia dan harunya menerima laporan hasil belajar dan prestasi anaknya di sekolah seperti saya. Di balik rasa itu ada hasil refleksi diri yang bikin tambah haru: "Ya Allah, rupanya anak kami sudah SD sekarang. Semoga kami Engkau mudahkan menyekolahkan mereka setinggi mungkin di sekolah terbaik." Jadi, Fatih sekarang sekolah di salah satu SDIT dekat rumah. Dari zaman aku masih S1, aku memang udh niat sekali bakal sekolahin anak-anak aku kelak di sekolah ini. Kenapa sampai segitunya? Karena aku lihat para guru di sana terjaga ibadah dan hafalannya. Para gurunya juga punya guru yg membimbing ibadah dan amalan yaumiahnya. Automatically , akhlak dan ibadah anak-anak di sekolah ini juga dikontrol sepenuh hati oleh para ustadzahnya. Gimana gak tertarik coba. Alhamdulillah, niat ini kesampaian bersamaan dengan harapan yang lain.  Dari awal udah tahu sih kalau di sekolah ini gak

Tentang Sebuah Penerimaan Paling Berharga

Sampai hari ini tentu sudah tak terhitung orang yang bertemu dan berinteraksi dengan kita. Begitu juga mungkin dengan orang-orang yang tetap terjalin dan terjaga komunikasinya dengan kita, misalnya sahabat. By the way, konon katanya mereka yang introvert, punya sedikit teman dekat tapi awet dan mereka nyaman dengan itu.  Di antara orang-orang yang "terkoneksi" dengan hidup kita pastilah mereka hadir dengan karakter, sifat, dan sikapnya masing-masing. Pada masanya, kita pun akan punya pandangan dan penilaian khusus tentang mereka dalam banyak hal, termasuk perihal penerimaan mereka atas diri kita. Namun, apapun pandangan orang lain tentang diri kita, yang paling berharga adalah bagaimana kita menilai diri kita sendiri. Bagaimana kita dengan tulus menerima diri kita sendiri. Sebuah penerimaan yang berharga bukanlah dari orang lain, tapi dari diri kita sendiri. Kelak, saat kita berharap pada orang lain, kita tidak terlalu kecewa jika harapan itu tidak tercapai. Nanti