Skip to main content

Catatan Harian Bu Dosen #1

::: Refleksi Diri :::

Oleh: Fitri AB


Zaman now atau zaman old, harusnya tak ada yang berbeda dari kebiasaan baik generasinya. Ingat pas jadi mahasiswa dulu, betapa dosen adalah makhluk yang paling disegani dan "dihindari". Kalau bs jangan ketemu dan kalau kebetulan ketemu kalau bisa sdh punya rangkaian kalimat yang baik dan benar untuk sekedar menyapa. Gak berani bilang "Aku" Krn tau " Saya" jauh lebih manis didengar. Mau nelpon atau SMS, merangkai kalimatnya bisa berjam-jam. Setelah itu tanya ke orang sebelah, "kalimat saya udah benar belum ini?" Tapi begitu pun, belum tentu jadi di SMS atau telpon. Ada yang kayak saya juga? 😆😆😆



Waktu itu sedang musim warnet (warung internet) untuk nge-net tapi copy paste bahan untuk tugas kuliah dari dosen mentah-mentah belum musim. Ke perpustakaan sama kawan atau sendiri tetap lebih asyik. Yang gak asyik itu kalau tugas kelompok yang ngerjain hanya beberapa orang, tapi pas presentasi hadir semua dan yang paling semangat merespon pertanyaan adalah dia yang gak ikut diskusi. 🤔 #ya Allah, jadi rindu masa-masa kuliah dan kawan seperjuangan 💝



Saat menuliskan ini belum bisa tidur, sebab sedang resah tentang sesuatu. Sambil evaluasi diri tentang kewajiban diri sebagai pendidik di rumah dan di luar rumah. Semoga Allah mengampuni segala khilaf dan memudahkanku dalam melakukan banyak kebaikan. Yang baca ini, amiin kan ya. 💖



Di balik segala kekurangan sebagai mahasiswa, dulu selalu berusaha untuk jadi yang diingat dosen karena hal-hal baik yang sudah dilakukan dan diusahakan agar kuliahku lancar jaya walau sering tak lancar jaya saat timing bayar uang kuliah tiba. Harus nunggu uang beasiswa cair dulu, baru bisa bayar uang kuliah. Kalau gak cair? Allah selalu Maha Penolong. 💝 Bukan orangtua tak mampu tapi pengeluaran saat itu jauh lebih besar dari pemasukan. Walau sepulang kuliah ngajar privat, tapi cuma cukup untuk kebutuhan di luar uang kuliah. Alhamdulillah, orangtua tak pernah putus asa dan selalu menyemangati. 💗



Alhamdulillah, sekarang udah jadi dosen plus ibu 2 anak. Bagaimana menjalaninya sungguh belum ada kata-kata yg pas untuk menggambarkannya. Bersyukur, pasti. Sambil terus memperbaiki yang harus diperbaiki. Masih banyak sekali kekurangan diri yang perlu disempurnakan walau kesempurnaan hanya milik Allah. Sampai di sini, aku jd rindu semua dosenku yang perempuan yang juga punya kewajiban sebagai pendidik di rumahnya. Hebatnya mereka dan aku masih jauh sekali dari itu. 😣



Ok, back to kebiasaan baik generasi zaman now. Alhamdulillah, mahasiswa saya masih banyak yang pandai menempatkan diri di depan dosennya, di telpon atau sekedar SMS. Mereka juga asyik-asyik aja kalau diminta bnyak baca dan cari bahan tugas dari sumber/ referensi utama. Walau gadget di tangan tapi tetap akrab dengan perpustakaan. Gak mau copy paste dan berusaha melakukan yg terbaik dalam semua kewajibannya. Aku mencintai mereka, sbgmn Allah mencintai orang-orang yang berilmu dgn meninggikan derajat mereka. 💖



💞23 Juli 2019

Comments

  1. Alhamdulillah. Kebiasaan baik membudayakan sikap baik. Semangat bu Dosen. Insya Allah menjadi amal jariyah yang terus mengalir

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tq for coming here, Kina. Aamiin, iya, dunia ini asyiknya kalau sgl yg kita lakukan bs jd amal jariyah, termasuk hobi dan profesi kita. 💞

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

It's Not About Shoes

It's not about shoes. It's about tomorrow's journey and the days to come. Which is happier to walk with a map and a well-thought-out plan or to keep walking in the footsteps of the wind and water currents? I chose the former even though the obstacles that came were not just one. Even though my traveling companions would occasionally disagree with me. Even though my plans and dreams are not just about me. In my backpack, in the notes of my heart, there are so many happy hopes and dreams. Happiness for myself, my love, my children, family, and of course my parents. ::: 160322, in a small note ::: 📸 : @fitri_rinai

Kenzo: Rumah Ternyaman untuk Bekerja dan Menghasilkan Cuan!

Oleh: Fitri Amaliyah Batubara Pasca Covid 19, bekerja dan menghasilkan cuan dari rumah masih menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia, termasuk di Medan. Content creator, digital marketers, entrepreneur , dan profesi lainnya asyik-asyik saja jika dilakukan dari atau di rumah. Penghasilan yang didapat juga tidak kalah dengan yang work from office . Namun, tidak bisa dipungkiri, bekerja dari rumah tentu menuntut kondisi lingkungan rumah yang nyaman dan tenang.  Sebagai seorang dosen, asesor, entrepreneur, dan juga blogger, saya pribadi sangat mengidam-idamkan rumah nyaman untuk mendukung pekerjaan saya yang terkadang harus work from home . Memiliki rumah dengan konsep yang mendukung kegiatan WFH seperti Kenzo, Givency One by Wiraland rasanya memang menjadi salah satu pilihan terbaik buat saya ataupun Anda. Penasaran dengan konsep yang diusung oleh Wiraland pada tipe rumah Kenzo, Givency One ? Jangan lupa segera siapkan budget Anda unt

Bolu Toba Medan: Oleh-Oleh Wajib Medan Ada di Siantar!

Anak-anak di rumah paling senang makan beboluan. Senang sekali karena di Bolu Toba Medan ada beraneka macam bolu yang tampilan dan rasanya menggugah selera. Misalnya bolu Coklat Padang Bulan dan Bolu Gulung 3 rasa.  Keduanya memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang bikin ketagihan. Bedanya, kalau Bolu Coklat padang bulan berbentuk persegi empat dengan toping full coklat di atasnya. Kalau Bolu Gulung 3 Rasa, dalam 1 kotak itu ada 3 bolu gulung dengan 3 varian toping yang berbeda. Eh, masih ada varian lainnya dong, ya. Anda wajib coba dan rasakan sendiri kelezatannya.  Anda yang ada di luar kota kalau ke Medan wajib singgah ke tokonya ya di Jl. KH. Wahid Hasyim No.55 Medan. Tapi, buat warga Siantar gak perlu jauh ke Medan untuk bisa merasakan kelezatannya ya. Bolu Toba Medan akan mengadakan Grand Opening tanggal 27 Mei 2023 di Siantar, loh! Nah, Nah! Buruan datang dan bawa semua sanak saudara ya. Pssst, mana tau Anda dan keluarga termasuk yang beru